Minggu, 04 April 2010

Melihat yang tidak terlihat

Betapa mudahnya menyalahkan orang lain saat orang tersebut berbuat salah dan mengatakan kalau orang tersebut bodoh atau tidak punya otak. Menganggap kalau seseorang yang berbuat salah sudah melakukan hal yang tidak bisa lagi di maafkan sama sekali. Seringkali pun kita dengan gampangnya menilai seseorang hanya dari apa yang mata kita bisa lihat dari orang tersebut tanpa mencoba untuk menempatkan diri kita saat menilai seseorang secara obyektif dan benar.

Entah mengapa banyak orang lebih senang bahkan mungkin hobi menilai seseorang dari luar saja. Dari apa yang mata lihat atau telinga dengarkan tanpa mencoba untuk mengetahui kebenaran yang sebenarnya. Pandangan kebanyakan orang dalam masyarakat tentang seseorang yang memiliki tato misalnya selalu memiliki nuansa negatif dan jelek. Memiliki tato berarti orang tersebut jahat, preman atau sering berbuat onar. Mengapa bisa begitu? karena menurut saya penilaian itu di sebabkan karena adanya sebagian orang yang memiliki tato selalu melakukan kejahatan sehingga pandangan yang menganggap kalau orang yang memiliki tato pasti orang jahat lahir dan sayangnya terbentuk dengan mudahnya di pikiran.

Aneh memang tapi itulah kenyataan yang berkembang dan hidup di masyarakat. Padahal kalau mau melihat dengan seksama banyak orang yang tidak memiliki tato di badannya tetapi berperilaku tidak sopan dan kurang ajar malah mungkin jauh lebih parah kelakuannya daripada orang yang bertato. Betulkan?

Gereja (orang kristen) pun terkadang juga melakukan praktek tersebut. Menilai seseorang hanya dari luarnya saja. Sejak masih sekolah di SMP saya sudah menyukai musik hip metal. Musik aliran ini terkadang mengandung lirik-lirik yang kurang baik untuk di konsumsi tetapi saya bersyukur karena banyak juga band-band kristen yang bermain di jalur musik hip metal dengan lirik dan pesan yang positif bahkan secara tidak langsung menceritakan iman dan perjalanan mereka mengikut Tuhan sehingga saya masih bisa tetap mendengar musik hip metal tanpa perlu memakan lirik yang kurang baik dan jelek. Beberapa gereja (orang kristen) malah menganggap musik rock atau hip metal dan sejenisnya bukanlah musik rohani. Mereka menolak dengan berbagai alasan. So what gitu loh……kalau mau lebih jauh lagi dalam komunitas gereja pun seringkali penilaian hal tersebut menyentuh hal-hal seperti cara ibadah atau cara menyembah dan memuji. Seringkali hanya karena beda cara ibadah seseorang menganggap orang lain tidak rohani, tidak kudus atau tidak punya roh kudus…capeee deeeh..padahal mungkin saja orang tersebut malah memiliki hubungan yang super intim dengan Tuhan.

Bodoh sekali kalau hanya sekedar melihat yang ada di luar lalu kemudian menilai dengan cepatnya apa yang di lihatnya tersebut bukan melihat kedalaman hati. Padahal Tuhan saja melihat hati. Berhentilah menilai hanya dari apa yang kelihatan karena terkadang apa yang kelihatan bukanlah yang sebenarnya. Don’t ever judge a book from it’s cover. Orang kristen tidak pernah di panggil Tuhan untuk menjadi hakim bagi sesamanya dan tidak juga untuk dengan gampangnya menyudutkan atau meremehkan orang lain hanya karena apa yang kelihatan.

7  Tetapi TUHAN berkata kepada Samuel, "Janganlah kau terpikat oleh rupanya yang elok dan tinggi badannya; bukan dia yang Kukehendaki. Aku tidak menilai seperti manusia menilai. Manusia melihat rupa, tetapi Aku melihat hati." (BIS)

Guys ingat cerita tentang samuel yang di suruh Allah untuk mengurapi daud menjadi raja mengantikan saul? samuel beberapa kali kecolongan saat melihat saudara-saudara daud yang menurutnya adalah pilihan Allah untuk menjadi raja israel. Kok bisa sih nabi sehebat samuel kecolongan? alkitab menceritakan kalau samuel memandang saudara-saudara daud sebatas fisik dan tampilan luar mereka saja. Allah lalu mengatakan pada samuel kalau Dia tidak melihat apa yang kelihatan tetapi melihat hati.

Kalau mau jujur perilaku samuel tersebut mewakili kita manusia pada umumnya yang hanya memandang segala sesuatunya dari luar sehingga sering tertipu. Padahal belum tentu juga kita lebih baik dari orang yang nilai tersebut bahkan mungkin kita jauh lebih buruk dari orang tersebut.

Guys bukankah apa yang kita pakai untuk mengukur orang lain di pakai juga untuk mengukur diri kita sendiri. Bukankah apa yang kita tabur selalu dan pasti akan kita tuai. Bukankah saat kita memandang jelek orang lain hanya karena berbeda dalam penilaian kita akan membuat juga orang lain menilai kita dengan cara yang sama. Jadi lakukanlah hal yang sama seperti kita ingin di perlakukan oleh orang lain. 

Selamat paskah guys…shout to the lord for His amazing love

1 komentar:

Miss GeMeS mengatakan...

salam kenal.tulisanmu bagus juga.terus gali dan kembangkan.btw,sebenarnya aku juga suka nulis.hehe.God bless..