Kamis, 29 April 2010

Kasih (bagian 2)

Kalau kasih adalah perbuatan yang harus di lakukan untuk orang lain atas dasar mencintai maka tidak ada yang lebih patut untuk di lihat selain dari sebuah tindakan nyata.

Tadi pagi sewaktu saya lari pagi (sekitar jam 5.10 wita) saya melihat seorang bapak yang mendorong gerobaknya untuk mencari tumpukan rongsokan di tong-tong sampah untuk di jual. Dinginnya udara pagi tidak menyurutkan semangat bapak yang sudah lumayan tua itu untuk mengorek-ngorek tong sampah yang di lihatnya. Apa yang di lakukan bapak itu menunjukkan betapa dia sebenarnya mengasihi keluarganya karna untuk apa juga ia pagi-pagi sudah mengorek-ngorek sampah kalau bukan untuk mencari sesuatu yang bisa di jual untuk mendapatkan uang demi membelikan makanan bagi keluarganya. Atas dasar apa bapak itu mau melakukan semua itu? mungkinkah atas dasar kasih…

Tidak ada orang yang melakukan sesuatu tanpa alasan tertentu. Beberapa orang melakukan perbuatan baik atas dasar imbalan yang akan di terimanya sedangkan sebagian melakukan karena terpaksa beberapa yang lain melakukan sesuatu karena di dorong oleh rasa empati dan kasih pada orang lain. Melakukan sesuatu tanpa menerima imbalan di zaman yang serba modern ini agaknya menjadi sesuatu yang sulit di mengerti. Kalau tidak ada imbalan tidak ada pertolongan.

Kalau bapak di atas sampai rela keluar mencari barang rongsokan untuk di jual di saat yang lain mungkin masih terlelap tidur bapak itu pasti mengetahui dengan jelas kalau apa yang di lakukanya mungkin tidak akan di lihat oleh orang lain dan memuji apa yang di lakukanya tersebut. Tapi bapak itu pun mungkin tidak juga berharap pujian atau belas kasih dari orang lain karena ia melakukan semua itu karena mengasihi keluarganya, agar keluarganya bisa makan dan agar anak-anaknya bisa bersekolah.

Itulah kasih yang sebenarnya melakukan sesuatu untuk orang lain tanpa mengharapkan apapun dari orang tersebut. Kasih adalah memberi. Seperti Dia yang mengasihi kita umatNya dan memberi semua yang di milikiNya untuk dapat memiliki kita denganNya di surga nanti.

0 komentar: